PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), berencana menggalang dana sekitar Rp 500 miliar dari penerbitan obligasi pada kuartal I-2021.
Perusahaan yang bergerak pada bisnis transit-oriented development (TOD) ini akan menggunakan dana hasil emisi surat utang tersebut untuk kebutuhan akuisisi lahan. Direktur Pengelolaan Properti ACP Hanif Setyo Nugroho mengatakan, penerbitan obligasi merupakan satu dari dua aksi korporasi yang dilakukan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.
Rencananya, obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A dan seri B pada kuartal I atau April 2021. “Dalam penerbitan obligasi ini, ACP juga menggandeng pihak berwenang yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Succor Asset Management,” jelas dia kepada Investor Daily, di Jakarta, Rabu (13/1). Saat ini, Hanif menjelaskan, perseroan masih dalam proses pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Jika berjalan sesuai rencana, aksi korporasi ini diharapkan mampu mendongkrak kinerja perseroan di masa mendatang. Sebagai informasi, ACP fokus melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada sepanjang 2021. Semisal, perseroan mengembangkan Kawasan Adhi City Sentul tahap dua bekerjasama dengan PT Sigma Eltra Propertindo.
Proyek ini berupa township development di kawasan Sentul, Bogor. Selain itu, proyek TOD perseroan yang sedang berjalan lainnya berlokasi di LRT City Ciracas, LRT City Tebet, LRT City Bekasi-Green Avenue, Cisauk Point, Grand Central Bogor. Pada 2020, ACP berhasil merealisasikan penjualan sekitar Rp 950 miliar, atau melampaui target yang semula dicanangkan.
Pada 2021, perseroan membidik penjualan lebih dari Rp 1,3 triliun. Sebelumnya, manajeman Adhi Karya mengungkapkan aksi korporasi kedua yang akan dilakukan ACP pada 2021 adalah penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. ACP ditargetkan meraih dana IPO sekitar Rp 1,5 triliun.
Direktur Keuangan Adhi Karya Agung Dharmawan mengatakan, pelaksanaan IPO ACP memang mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19 dan sebab lainnya. "Namun, kami melihat sudah ada tanda-tanda pemulihan ekonomi setelah adanya penemuan vaksin dan faktor lain,” kata dia baru-baru ini.